Mahasiswa ITB dan ITS Rintis Rumah Angklung bagi Anak Jalanan

Mahasiswa ITB dan ITS Rintis Rumah Angklung bagi Anak Jalanan - ITB dan ITS tidak hanya besar kampusnya saja, namun besar karyanya juga. Salah satu karya yang besar kali ini adalah Membuat Rumah angklung. Dua Mahasiswa yang namanya jadi terkenal ini adalah Lydia Ignacia mahasiswa teknik kimia angkatan 2011 Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Andika Dwiparana mahasiswa Institut Teknologi Surabaya (ITS) menuangkan kreatifitas mereka dengan menciptakan House of Angklung (HoA) Surabaya bagi anak jalanan. Atas prakarsa dua mahasiswa, ini HoA Surabaya mendapatkan penghargaan Social Venture Challenge (SVC) pada Maret 2015 di Goyang-City, Korea Selatan.

“Sekarang ini sudah lebih dari 60 anak jalanan yang aktif dalam HoA Surabaya," jelas Lydia di laman Unpad, Selasa (2/7/2015).

HoA Surabaya berawal dari rasa cinta terhadap alat musik tradisional Jawa Barat, yakni angklung. Lydia bersama Andika mulai menginisiasi HoA Surabaya. HoA Surabaya adalah bentuk sanggar ekspansi dari komunitas angklung Surabaya yang didirikan pada 2013.

Mahasiswa ITB dan ITS Rintis Rumah Angklung bagi Anak Jalanan

Dengan mengusung tema ‘Spread the Culture, Leverage the Education’, diharapkan HoA Surabaya bukan hanya dapat menyebarkan kesenian Jawa Barat di daerah lain, melainkan turut menyumbangkan kontribusi positif bagi dunia pendidikan anak.

"HoA Surabaya adalah sebuah wadah bagi mereka yang mencintai angklung sekaligus memiliki niatan untuk berbagi kepada sesama. Mengingat target utama dari angklung adalah anak jalanan yang putus sekolah untuk diajarkan supaya dapat bermain dan sekaligus menjadi pengajar angklung," jelas Lydia.

Menurut Lydia, baru-baru ini HoA Surabaya yang didukung anak jalanan melangsungkan dua acara, yakni FTI Fun days ITS serta ASEAN Youth Collaboration Festival (AYCF) 2015 di Mojokerto. Selain upah yang diterima dari pertunjukan yang ditampilkan di universitas, anak-anak jalanan di HoA Surabaya juga dapat berinteraksi secara langsung dengan mahasiswa dan rektor.

“Tujuannya untuk menumbuhkan motivasi untuk terus melanjutkan studi anak jalanan hingga tahap perguruan tinggi. Selain untuk empowering anak-anak, acara ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan angklung ke warga luar Indonesia,” ujar Lydia.

sumber : okezone 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar