Pemimpin dan kepemimpinan, seperti motivasi, merupakan topik yang terkait dengan perilaku organisasi yang sudah seringkali diteliti. Nah sekarang timbul pertanyaan “Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif itu ?”
Arti Pemimpin dan Kepemimpinan Buat Kamu
Menjadi Pemimpin Yang Efektif
Organisasi perlu pemimpin yang efektif. Untuk menjadi pemimpin yang efektif adalah pelatihan pemimpin. Pelatihan pemimpin seperti apa yang harus dilakukan ?
Pelatihan Pemimpin.
Organisasi di seluruh dunia menghabiskan miliaran yen, euro, dan dolar untuk pelatihan dan pengembangan pemimpin. Upaya ini dapat memiliki berbagai bentuk dari program kepemimpinan mahal yang ditawarkan oleh kampus-kampus sampai ke pengalaman berlayar sebagai bagian dari seminar yang dirancang untuk melatih para eksekutif mengatur kelompok mereka. Meskipun sebagian besar uang dihabiskan untuk pelatihan pemimpin dengan hasil yang masih meragukan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan manajer untuk mendapat efek maksimal dari pelatihan tersebut.
1. Mari kita pelajari yang sudah jelas: Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. Titik. Sebagai contoh, bukti menunjukan bahwa pelatihan pemimpin akan lebih sukses dengan individu yang memiliki tingkat monitor diri yang tinggi dibandingkan yang rendah. Individu seperti ini fleksibel dalam menyesuaikan perilakunya pada situasi yang berbeda. Selain itu, organisasi akan menemukan bahwa individu dengan tingkatan sifat yang disebut motivasi untuk memimpin yang tinggi akan lebih mudah menerima kesempatan mengembangkan kepemimpinan.
Orang dapat dilatih untuk mengembangkan “pemahaman tentang isi tema yang penting bagi visi yang efektif.” Kita pun mampu mengajarkan keahlian seperti cara membangun kepercayaan dan mentoring, dan pemimpin dapat diajarkan kemampuan untuk menganalisis situasi. Mereka dapat belajar cara menilai situasi, cara memodifikasi situasi agar lebih sesuai dengan cara mereka memimpin, dan cara menilai perilaku pemimpin yang akan lebih efektif di situasi tertentu.
2. Substitusi Kepemimpinan. Di luar keyakinan bahwa beberapa gaya kepemimpinan akan selalu terbukti efektif, apa pun situasinya, kepemimpinan mungkin tidak selalu penting! Penelitian menunjukan bahwa, di beberapa situasi, perilaku yang ditampilkan oleh pemimpin tidak relevan. Dengan kata lain, individu, pekerjaan, dan variabel organisasi tertentu dapat bertindak sebagai “substitusi kepemimpinan,” meniadakan pengaruh pemimpinnya.
Sebagai contoh, karakteristik bawahan seperti pengalaman, pelatihan, orientasi profesional, dan kebutuhan untuk mandiri dapat menetralkan efek kepemimpinan.
Karateristik ini dapat mengganti kebutuhan karyawan akan dukungan dari pemimpin atau kemampuan untuk membuat struktur dan mengurangi ketidakpastian tugas. Sama halnya dengan tugas yang sudah pasti dan rutin atau yang memuaskan secara intrinsik mampu mengurangi tuntutan variabel kepemimpinan. Terakhir, karateristik organisasi seperti tujuan formal yang eksplisit, aturan dan prosedur yang kaku, dan kelompok kerja yang kompak dapat mensubstitusi kepemimpinan yang formal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar